
TENGGARONG – Pemerintah Desa Muara Muntai Ilir kembali bersiap menggelar Festival Batu Bumbun, ajang budaya yang sekaligus mendorong perekonomian masyarakat melalui UMKM dan memperkenalkan sejarah lokal.
Kepala Desa Muara Muntai Ilir, Arifadian Nur, menyatakan festival ini menjadi simbol kebanggaan warga atas kekayaan alam dan tradisi etam di desa tersebut. “Tujuannya memperkenalkan budaya lokal sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat. UMKM warga juga ikut tampil dalam festival ini,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Batu Bumbun, menurut Arifadian, memiliki nilai sejarah sejak masa Kesultanan Kutai. Situs ini diyakini dulunya menjadi lokasi Sultan mencari ikan saat mudik di Sungai Mahakam. “Banyak warga muda bahkan belum mengetahui asal-usul nama desa dan cerita Batu Bumbun. Festival ini menjadi media edukasi sekaligus pelestarian sejarah,” jelasnya.
Selain aspek budaya, festival ini juga menjadi sarana promosi wisata konservasi. Pemerintah desa ingin menanamkan kesadaran menjaga ekosistem sungai Mahakam agar populasi ikan kembali melimpah. “Kami ingin masyarakat memahami pentingnya menjaga alur sungai demi keberlanjutan lingkungan dan sumber pangan,” kata Arifadian.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh adat, pemuda, hingga lembaga desa, sehingga festival tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga edukasi dan penguatan identitas lokal.
Arifadian berharap Festival Batu Bumbun ke depan dapat menjadi agenda resmi pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, sekaligus destinasi budaya yang mengenalkan Muara Muntai ke masyarakat luas. “Ini langkah strategis untuk memperkuat ekonomi berbasis budaya dan menumbuhkan rasa bangga warga akan tradisi mereka,” pungkasnya. (adv)
