
TENGGARONG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Thauhid Afrilian Noor menyebutkan bahwa prosesi pembukaan Erau 2025 telah terlaksana meski sempat mengalami keterlambatan dari jadwal semula.
Keterlambatan itu disebabkan adanya perubahan agenda kehadiran tamu dari pemerintah pusat, termasuk Menteri Kebudayaan yang hadir dalam acara tersebut.
“Alhamdulillah hari ini walaupun agak telat ya dari jadwal kita. Nah tadi memang kita tetap menghargai tamu dari Jakarta, ibu menteri tadi sempat telat. Alhamdulillah teman-teman juga sudah melihat bahwa prosesi seremonial berjalan lancar,” ujar Thauhid Afrilian Noor saat ditemui usai pembukaan Erau di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Minggu, 21 September 2025.
Ia menegaskan bahwa inti pembukaan Erau sebenarnya telah dilakukan secara sakral di Keraton Kutai Kartanegara. Prosesi adat berupa upacara mendirikan Ayu dan perjalanan berong menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi Kesultanan.
“Saya ingatkan bahwa pembukaan Erau itu secara sakral tadi pagi sudah dibuka di Keraton dengan pendidikan yang Ayu dan perjalanan berong di Keraton. Itu secara sakralnya yang kita lakukan tadi,” ujarnya.
Adapun acara di stadion, menurutnya, lebih bersifat seremoni pemerintah daerah sebagai bentuk dukungan atas jalannya festival budaya tahunan tersebut.
“Kesultanan kita, pemerintah itu hanya membagikan proses pendukungan saja kepada proses itu. Jadi kita tidak menyentuh sakral itu. Makanya saya katakan tadi, pembukaan itu sudah tadi pagi saja. Jadi saya pastikan bahwa itu tetap akan terjaga, karena yang melaksanakan kegiatannya secara tradisinya itu adalah pihak Kesultanan. Jadi bukan pemerintah,” katanya.
Meski berlangsung di bawah terik matahari, ia memastikan seluruh rangkaian berjalan baik. Hanya saja, waktu acara yang molor hingga melewati tengah hari menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara ke depan.
“Seharusnya jam 12.00 sudah selesai. Ini jadi evaluasi kami supaya prosesi tidak sampai melewati setelah shalat dzuhur, karena panasnya agak sedikit tajam. Tapi Alhamdulillah Subhanahu Wa Ta’ala (semoga semua berjalan dengan baik dan benar) memberikan rahmat dan hidayah, acara bisa berjalan,” tuturnya.
Rangkaian Erau 2025 dipastikan akan berlangsung sepekan. Setelah pembukaan, agenda akan berlanjut pada 25 September dengan prosesi budaya lain yang digelar di berbagai lokasi, serta ditutup dengan festival rakyat pada 28 September.
Selama periode itu, Kesultanan Kutai tetap menjaga ritual adat sebagai inti dari pelaksanaan, sementara pemerintah daerah berfokus pada dukungan teknis dan penyelenggaraan kegiatan umum seperti expo serta panggung hiburan masyarakat. (mti/adv)
