Berita Terbaru

Muara Muntai Ilir Bentuk Kawasan Bebas Buta Huruf Hijaiyah Lewat GEMA Mengaji di Setiap RT Festival Batu Bumbun Jadi Panggung UMKM Muara Muntai Ilir Tumbuh dan Dikenal Luas Festival Batu Bumbun Dorong Ekonomi Warga dan Lestarikan Budaya Muara Muntai
Semarak Pawai Budaya HUT Desa Margahayu ke-43: Beragam kostum karakter memeriahkan arak-arakan warga, menunjukkan kreativitas dan semangat kebersamaan.

TENGGARONG – Pemerintah Kecamatan Loa Kulu menjadikan tradisi lokal sebagai titik sentral perayaan ulang tahun Desa Margahayu ke-43. Melalui gelaran Pawai Budaya dan Beseprah, acara yang berlangsung di halaman Kantor Desa Margahayu pada Sabtu (4/10/2025) ini sukses menyatukan ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, perangkat desa, hingga kelompok masyarakat. Kehadiran ragam atribut budaya dalam pawai menciptakan suasana semarak, menegaskan kekuatan tradisi sebagai perekat sosial di tengah warga.

Kemeriahan acara dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto. Melihat kekompakan dan partisipasi warga, Arianto menyampaikan apresiasi tinggi. Ia menekankan bahwa perayaan ini harus dipandang melampaui seremoni tahunan. Fungsi utamanya adalah menjadi ajang nyata untuk mempererat ikatan dan hubungan antarwarga dalam membangun desa.

“Saya sangat menghargai tingginya partisipasi dan kekompakan warga. Perayaan seperti ini harus kita jadikan sarana strategis untuk mempererat solidaritas, karena itulah modal utama kita dalam membangun desa,” kata Arianto.

Plt. Sekretaris Camat (Sekcam) Loa Kulu, Khairuddinata, menilai acara ini membuktikan adanya sinergi yang baik antara pemerintah desa dan warganya. Sinergi ini dianggap krusial untuk mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan.

“Saya memberikan penghargaan atas soliditas masyarakat Margahayu yang terus berupaya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan tradisi dalam upaya memajukan desa,” ujarnya.

“Perayaan ulang tahun desa ini idealnya dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kolaborasi. Dengan adanya kebersamaan yang kuat, pembangunan yang berkelanjutan akan lebih mudah direalisasikan,” katanya.

Tradisi Beseprah (makan bersama lesehan) yang menjadi bagian dari rangkaian acara menambah kekhasan peringatan HUT Desa Margahayu. Tradisi ini secara visual mencerminkan nilai gotong royong yang masih terjaga hingga kini.

Pemerintah Kecamatan Loa Kulu berharap peringatan ulang tahun ini menjadi tonggak semangat baru dalam membangun desa yang lebih maju dan harmonis, di mana pawai dan beseprah bukan hanya perayaan, melainkan cerminan nyata dari semangat persatuan warga. (adv)