
TENGGARONG – Pemerintah Desa Batuq, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menempatkan peternakan sapi dan kerbau sebagai prioritas pembangunan desa tahun 2025 untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Kepala Desa Batuq, Suwandi, menjelaskan strategi pengembangan peternakan dilakukan melalui pembentukan kelompok peternak di setiap dusun, yang menjadi ujung tombak pengelolaan populasi ternak dan pemanfaatan lahan.
“Program peternakan ini kami dorong agar bisa menopang ekonomi warga sekaligus membuka lapangan kerja baru di tingkat desa,” kata Suwandi, belum lama ini (3/11).
Ia menambahkan, saat ini sudah ada empat kelompok peternak sapi yang aktif mengelola usaha secara mandiri. Pemerintah desa memberikan dukungan berupa pendataan, penyuluhan teknis, hingga koordinasi dengan pihak terkait agar usaha bisa berkelanjutan.
Selain sapi, pengembangan kerbau juga menjadi fokus jangka menengah. Ketersediaan padang rumput dan pakan alami di Batuq dianggap sebagai potensi besar untuk memperluas skala peternakan.
“Wilayah Batuq sangat mendukung budidaya sapi dan kerbau. Dengan kondisi alam yang baik, biaya operasional bisa ditekan, sehingga usaha peternakan lebih efisien,” jelas Suwandi.
Ia menegaskan, pemerintah desa tengah menjajaki kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar untuk memperoleh bantuan bibit unggul dan pelatihan teknis bagi peternak.
“Kalau ada sinergi dari berbagai pihak, sektor peternakan bisa menjadi pilar utama ekonomi desa. Ini juga mendukung program kemandirian pangan yang digalakkan pemerintah daerah,” pungkas Suwandi. (adv)
